Pandangan dan strategi investasi dari Tung Desem Waringin mengenai emas dan perak, terutama di tengah kondisi ekonomi global saat ini.
1. Pandangan Emas Jangka Panjang (Lindung Nilai vs. Kaya)
- Secara Umum: Emas secara umum berfungsi untuk menjaga kita tetap kaya (lindung nilai terhadap inflasi), bukan membuat kita makin kaya.
- Kondisi Saat Ini: Namun, dalam 1-2 tahun terakhir, emas justru berpotensi membuat kita makin kaya karena kenaikannya yang signifikan, terbukti dari perbandingan daya beli emas terhadap barang lain (seperti kambing) yang kini jauh lebih tinggi.
- Perbandingan Daya Beli: Daya beli mata uang seperti US Dollar dan Rupiah telah hilang lebih dari 99% jika dibandingkan dengan harga emas sejak tahun 1971.
2. Peluang Investasi Perak
- Rasio Emas vs. Perak: Secara historis, rasio emas dan perak adalah sekitar 1 banding 15. Pada zaman Nabi Muhammad, rasionya 1 banding 7.
- Momen Beli: Pada Maret 2020 (saat COVID), rasio ini sempat melebar drastis menjadi 1 gram emas sama dengan 120-an gram perak, yang dianggap sebagai kesempatan beli karena harga perak dinilai sangat murah.
- Kenaikan di Masa Depan: Karena bank sentral mulai mengurangi cadangan treasury US Dollar dan beralih ke emas dan perak, harga perak diprediksi akan menjadi alternatif yang naik luar biasa.
3. Tiga Cara Beli/Berinvestasi
Investasi emas dan perak dibagi menjadi tiga kategori, dan disarankan untuk menghindari dua yang pertama:
| Kategori | Definisi & Risiko | Saran |
|---|---|---|
| 1. Spekulasi | Beli menggunakan utang (apalagi double utang seperti pakai kartu kredit dan margin) atau menaruh 100% uang di satu jenis aset. Risiko anjloknya tinggi. | Jangan lakukan karena mengandalkan keyakinan tanpa strategi. |
| 2. Trading | Jual beli harian/jangka pendek. Broker mengatakan, dari ribuan orang yang trading, hanya sedikit yang untung karena masalah bandar dan straight through process (STP). | Sangat sulit untuk menang. |
| 3. Investasi | Strategi jangka panjang dengan pengelolaan risiko yang ketat. | Inilah yang direkomendasikan. |
4. Strategi Investasi yang Aman (Diversifikasi)
Diversifikasi adalah kunci untuk tetap aman di tengah kondisi ekonomi yang "gonjang-ganjing":
- Beda Jenis: Jangan semua di saham, atau semua di emas. Sebarkan ke beberapa jenis aset (emas, saham, properti, crypto).
- Beda Waktu (Cicil): Jangan masukkan semua uang sekaligus (lump sum). Lebih baik beli secara bertahap (misalnya, Rp1 juta setiap bulan) agar Anda tetap happy baik saat harga naik maupun turun.
- Beda Kelas & Tempat: Alokasikan aset ke kelas yang berbeda dan di tempat yang berbeda (misalnya, properti jangan hanya di satu kota).
5. Keamanan dan Tempat Beli
- Emas Fisik vs. Digital: Emas fisik membuat harga naik. Emas digital tidak. Namun, pastikan platform digital memiliki stok emas fisik sebagai backing.
- Pegadaian: Disarankan karena Pegadaian (sebagai perusahaan negara) by law harus memiliki stok emas fisik yang cukup, sehingga Anda bisa mencairkan emas kapan saja (fisik atau uang tunai).
- Cek Keaslian: Sebelum menyimpan emas di mana pun (termasuk safe deposit box), wajib ditimbang air untuk membuktikan keaslian dan kadarnya, terutama mengingat maraknya kasus emas palsu.

Komentar
Posting Komentar