IHSG Cetak Rekor Tertinggi, Sentimen Positif Saham Transportasi dan Energi Dorong Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan 7 Oktober 2025 berhasil mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di angka 8.169,28. Penguatan sebesar 0,36% pada hari itu didorong oleh performa positif saham-saham sektor transportasi, energi, dan infrastruktur yang masing-masing menguat signifikan hingga 2,99%, 2,61%, dan 2,32%. Volume perdagangan juga tinggi dengan transaksi mencapai Rp28,77 triliun dan frekuensi 3,17 juta kali. Saham perbankan dan sejumlah saham blue chip menjadi pendorong utama kenaikan IHSG hari ini.
Harga Emas Naik Didukung Penguatan Dollar dan Permintaan Investasi Emas Digital
Harga emas dunia dan emas dalam negeri menunjukkan tren penguatan per 8 Oktober 2025. Harga emas spot di pasar global mencapai sekitar USD 4.015 per ounce, sementara harga emas Antam di Indonesia berada di kisaran Rp2.236.600.000 per kilogram. Kenaikan harga ini didukung oleh penguatan nilai tukar dolar AS dan minat masyarakat yang semakin tinggi terhadap investasi emas digital, yang memberikan kemudahan akses pembelian emas dalam jumlah kecil secara online. Beberapa platform emas digital mencatat kenaikan harga beli sampai Rp30.000-an per gram.
Pasar Forex dan Rupiah: Rupiah Terapresiasi Tipis terhadap Dolar AS
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan terbaru menguat sebesar 0,13% ditutup pada Rp16.561 per dolar AS. Penguatan ini membawa sentimen positif bagi pelaku forex di dalam negeri, meskipun volatilitas tetap harus diperhatikan seiring dinamika pasar global dan cadangan devisa yang mengalami penurunan.
Tren dan Rekomendasi Trading Saham Hari Ini
Saham-saham pilihan untuk trading hari ini di antaranya sektor transportasi dan energi yang masih menunjukkan potensi kenaikan. Analis merekomendasikan beberapa saham seperti ASSA, CPIN, KLBF, dan MAPI dengan perkiraan harga bergerak dalam tren bullish di level saat ini dan target resistance di minggu depan. Saham blue chip seperti UNTR dan ASII juga menjadi fokus perhatian dengan level support dan resistance yang jelas untuk aksi beli atau cut loss.
Bisnis Besar: Pertamina Siapkan Anak Usaha Baru dari Restrukturisasi
PT Pertamina (Persero) sedang dalam tahap akhir restrukturisasi dengan mengintegrasikan tiga anak usahanya di sektor hilir menjadi satu entitas baru. Proses ini ditargetkan selesai sebelum akhir Desember 2025 untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan menghadapi tantangan global. Restrukturisasi ini juga diharapkan dapat memperkuat kinerja keuangan dan menghadapi fluktuasi permintaan serta produksi kilang yang meningkat.

Komentar
Posting Komentar