Kabar Terbaru Bursa Saham Indonesia dan Global
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu mencetak rekor tertinggi di level 8.257 dengan kapitalisasi pasar menembus Rp 15.560 triliun. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih signifikan sebesar Rp 728,91 miliar, khususnya pada saham-saham konglomerasi dan emiten tambang yang sedang naik daun. Saham-saham seperti PT Amman Mineral Internasional (AMMN) naik 6,09%, PT Bank Negara Indonesia (BBNI) 4,06%, dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) 3,76% menopang penguatan IHSG. Di sisi lain, saham pelat merah seperti PT Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) terkoreksi 3,90%.
Sementara itu, di pasar Wall Street, terjadi koreksi tajam jelang akhir pekan. Indeks Dow Jones anjlok 1,90% dan S&P 500 turun 2,71% setelah Presiden Trump membuka kembali ketegangan perang dagang dengan China, yang memengaruhi sentimen global.
Pergerakan Harga Emas Antam Naik
Harga emas Antam pada Sabtu, 11 Oktober 2025, naik Rp 5.000 menjadi Rp 2.299.000 per gram. Harga buyback (beli kembali) emas juga naik menjadi Rp 2.147.000 per gram. Kenaikan ini mengikuti tren positif harga emas dunia yang didukung pelemahan dolar AS dan komentar dovish dari pejabat The Fed yang membuka peluang penurunan suku bunga lebih lanjut. Harga emas spot tercatat di level USD 4.017/ons dan kontrak emas berjangka Desember di USD 4.000,4/ons.
Tren Pasar Kripto: Bitcoin dan Ethereum Tersungkur
Pasar kripto mengalami tekanan signifikan hari ini. Harga Bitcoin (BTC) merosot 8,28% dalam 24 jam terakhir berada di posisi sekitar USD 111.508,26 (Rp 1,85 miliar), sedangkan Ethereum (ETH) turun lebih tajam hingga 14,22% berada di kisaran USD 3.755 (Rp 62,37 juta). Altcoin lain seperti Binance Coin (BNB), XRP, dan Solana (SOL) juga melemah antara 13%-17% dalam sehari terakhir. Penurunan ini disebabkan oleh sentimen negatif menjelang pengumuman regulasi dan volatilitas pasar global.
Meskipun ada tekanan, beberapa altcoin tetap dipandang potensial untuk pertumbuhan jangka panjang seperti Ethereum yang mendekati zona resistance USD 4.500-5.000 dan diperkirakan akan mendapat dorongan dari upgrade protokol dan adopsi institusional lebih luas di Oktober 2025.
Outlook & Rekomendasi Investasi
- Saham konglomerat dan emiten tambang berpeluang terus mendapat sentimen positif seiring rebalancing indeks MSCI November 2025 yang diperkirakan akan memasukkan saham-saham seperti BREN, RAJA, dan BRPT sebagai konstituen baru, mendorong arus masuk modal asing ke saham-saham tersebut.
- Saham-saham pemberi dividen interim besar seperti Astra International (ASII), United Tractors (UNTR), dan beberapa emiten Astra Grup lainnya siap membagikan dividen dengan nilai total mencapai triliunan rupiah bulan ini.
- Untuk pasar kripto, walaupun ada koreksi harga tajam, momentum "Uptober" dianggap sebagai peluang bagi investor bersedia mengambil risiko untuk altcoin fundamental kuat yang siap rebound.

Komentar
Posting Komentar