Bisnis & Investasi: IHSG Menguat Didukung Sentimen The Fed
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka menguat ke level 8.177,83 dengan kenaikan 0,91% dan potensi untuk terus naik hingga menembus level resistance 8.180-8.200. Penguatan ini dipicu oleh keputusan The Federal Reserve (The Fed) yang memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps), memberikan sentimen positif di pasar saham Indonesia. Investor asing juga melakukan aksi beli dengan nilai net buy mencapai Rp3,8 triliun.
Sektor-sektor yang memimpin penguatan antara lain basic materials (3,44%), financials (1,56%), consumer cyclicals (1,54%), dan transportasi-logistik (0,97%). Saham unggulan seperti BBRI, BMRI, SMGR, serta saham-saham sektor konsumer dan energi mengalami kenaikan signifikan. Namun, ada ketidakpastian terkait kebijakan suku bunga The Fed ke depan yang dapat memberikan tekanan pada pergerakan IHSG selanjutnya.
Rekomendasi saham hari ini dari para analis antara lain PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) bagi investor yang ingin memanfaatkan momentum penguatan ini.
Harga Emas: Koreksi Setelah Lonjakan
Harga emas hari ini mengalami koreksi, seiring penguatan dolar AS setelah komentar The Fed yang cenderung hawkish. Harga emas Antam turun Rp4.000 ke level Rp2.263.000 per gram, memperpanjang pelemahan selama lima hari berturut-turut. Harga emas dunia pada pasar spot sempat melonjak 0,47% namun secara umum masih menunjukkan tren menurun karena tekanan jual masih lebih dominan.
Emas Galeri24 dipatok di harga sekitar Rp2.393.000 per gram, sementara harga emas UBS berada di kisaran Rp2.388.000 per gram. Tekanan pasar ini menunjukkan bahwa investor cenderung berhati-hati terhadap emas sebagai instrumen safe haven di tengah ketidakpastian pasar.
Pasar Forex: Dolar AS Menguat
Pasar forex hari ini menunjukkan penguatan dolar AS yang didukung oleh pernyataan hawkish dari Ketua The Fed, Jerome Powell, dan optimisme terhadap perdagangan global. Hal ini membuat pasangan mata uang seperti EUR/USD mengalami tekanan. Pelaku pasar memperkirakan potensi pemangkasan suku bunga 25 bps pada pertemuan FOMC berikutnya sudah dihitung, namun ketidakpastian masih membayangi langkah The Fed selanjutnya.
Kripto: Bitcoin dan Ethereum Melemah
Pasar aset kripto hari ini menunjukkan kecenderungan melemah, dengan Bitcoin berada di sekitar level $110.456 dan Ethereum diperkirakan stabil di kisaran $3.900–$4.100. Kapitalisasi pasar kripto global tercatat sebesar USD 3,73 triliun atau sekitar Rp61.981 triliun.
Investor saat ini cenderung menunggu keputusan lanjutan dari The Fed karena potensi pemangkasan suku bunga dapat memicu reli harga aset kripto dalam jangka pendek. Rekomendasi altcoin seperti Raydium (RAY), Synthetix (SNX), dan Aster (ASTER) menjadi sorotan bagi trader dengan strategi entry dan take profit yang spesifik.
Rangkuman/Kesimpulan
Pada 30 Oktober 2025, pasar saham Indonesia dibuka dengan optimisme tinggi seiring pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps, memicu kenaikan IHSG hingga 0,91% dan didukung kuat oleh aksi beli investor asing. Namun, ketidakpastian kebijakan moneter global masih menjadi faktor risiko ke depan.
Harga emas mengalami koreksi singkat setelah lonjakan, menandakan tekanan pada safe haven akibat penguatan dolar AS. Di pasar forex, dolar AS menguat seiring sentimen hawkish The Fed dan optimisme perdagangan global. Pasar kripto menunjukkan penurunan harga Bitcoin dan Ethereum, dengan investor menantikan keputusan The Fed untuk menentukan arah selanjutnya.
Investor disarankan tetap berhati-hati dan memantau perkembangan global serta sentimen pasar sebelum mengambil keputusan investasi di instrumen saham, emas, forex, dan kripto hari ini.

Komentar
Posting Komentar